RSS

MAKALAH BIOLOGI " Sistem Hormon"




“SISTEM HORMON”
      Kata hormon berasal dari kata Yunani, yakni hormone  yang artinya pembawa atau pembangkit. Hormone adalah suatu senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenja tertentu dan berfungsi mengaktifkan suatu proses fisiologis dalam tubuh. Hormon mengatur aktivitas seperti : metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan.Hormon mengatur aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan.Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan bahkan beberapa tahun.
            Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkankan melalui suatu saluran tetapi langsung masuk kedalam pembuluh darah. Hormon dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh hingga mencapai organ – organ tertentu. Meskipun semua hormone mengadakan kontak dengan semua jaringan dalam tubuh, namun hanya sel / jaringan yang mengandung reseptor yang spesifik terhadap hormon tertentu yang terpengaruh hormon tersebut.
Hormon mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
  1. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil
  2. Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target
  3. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat dalam sel target
  4. Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus
  5. Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
Hubungan Saraf dan hormon
a)      Hormon bekerja atas perintah dari sistem saraf. Sistem yang mengatur kerjasama antara saraf dan hormon terdapat pada daerah hipotalamus. Daerah hipotalamus sering disebut daerah kendali saraf endokrin (neuroendocrine control).
b)      Hormon berfungsi dalam mengatur homeostasis, metabolisme, reproduksi dan tingkah laku. Homeostasis adalah pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan. Contohnya pengendalian tekanan darah, kadar gula dalam darah, dan kerja jantung
c)      Perbedaan sistem hormon dan sistem saraf
No.
Aspek pembeda
Sistem hormon
Sistem saraf
1
Aksi
Bersifat lambat
Bersifat cepat/segera
2
Pengaturan
Jangka panjang, misalnya
pertumbuhan dan perkembangan
Jangka pendek, misalnya denyut jantung dan kontraksi otot
3
Sekresi
Hormon
neurotransmitter
4
Komunikasi
Komunikasi antar neuron melalui synapsis
Komunikasi melalui sistem sirkulasi







Kelenjar Endokrin meliputi hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium dan testis, perhatikan gambar dibawah ini:
http://www.cartage.org.lb/en/themes/sciences/LifeScience/GeneralBiology/Physiology/EndocrineSystem/NervousEndocrine/endocrorgs.gif
Gambar sistem hormone pada manusia


Macam – macam sistem hormon pada manusia terbagi atas sebagai berikut :
1. Kelenjar Hipofisis (pituitary)
Kelenjar ini terletak pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang baji dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.


Gambar kelenjar hipofisis :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEGCAju0_-bVvyejHtGFY0cJu4mBs_3Z6b36P7jcjfTQBA9ZDZrtwhKKkibsvfThaKoNGbCFgdB8pQCFyDiybWxrvbiNVxkim404Z0vSFCogMwo32FHYaflxsJYnvs_7vTD1r2mzaGC9g/s400/1.jpg
Pembebasan hormon Adenohipofisis dikontrol oleh hipotalamus. Sel – sel neurosekresi di hipotalamus mensekresi hormone pembebas dan hormone penghambat ke dalam jaringan kapiler yang terletak di batang pituitary. Darah yang mengandung hormone tersebut mengalir melalui pembuluh – pembuluh portal pendek kedalam jaringan kapiler kedua di dalam pituitary anterior. Sebagai respon terhadap hormone pembebas spesifik, sel – sel endokrin di pituitary anterior mensekresikan hormone tertentu ke dalam sirkulasi.
a. Hormon yang dihasilkan anterior hipofisis :
No.
Hormon
Prinsip kerja
1
Hormon Somatrotof
Pertumbuhan sel dan anabolisme protein
2
Hormon Tiroid (TSH)
Mengontrol sekresi hormone oleh kelenjar tiroid
3
Hormon Adrenokortikotropik (ACTH)
Mengontrol sekresi beberapa hormone oleh korteks adrenal
4
Follicle Stimulating Hormon (FSH)
a. Pada wanita : merangsang perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogen
b. Pada testis : menstimulasi testis untuk mengstimulasi sperma
5
Luteinizing hormone (LH)
a. Pada Wanita : bersama dengan estrogen menstimulasi ovulasi dan pembentukan progesterone oleh korpus luteum
b. Pada pria : menstimulasi sel – sel interstitial pada testis untuk berkembang dan menghasilkan testoteron
6
Prolaktin
Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu


Sel – sel neurosekresi dalam hipotalamus mensintesis hormone ADH dan oksitosin. Neurohipofisis membebaskan hormone itu ke dalam darah, dimana hormone itu bersirkulasi. ADH berikatan dengan sel target di ginjal, oksitosin berikatan dengan sel target di kelenjar susu dan uterus.






Regulasi Hormon anterior hipofisis / Adenohipofisis :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8-4ZfZu1fBwcOO0RkibgG8MrMo-mI5g_EKsxuuNG15ZiVRqXj0-OWVT7kP7vPzv5SAP-9WoLeaRs-6amckq0i4I5pwuCNyUofM9r89PEjJviS38eM8nN2t1JY2w-C41KzC9zAtNAzg-M/s400/2.jpg
b. Hormon yang dihasilkan posterior hipofisis :
No.
Hormon
Prinsip kerja
1
Oksitosin
Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan
2
Hormon ADH
Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah






Regulasi hormon posterior hipofisis/neurohipofisis :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguf0cyxICSxVOnI5EpeoVPrAr7VFWgrXZX5RmQ9zJ6b9nPzhsnuE_ETIXAl59zWon2jLLxN723N3FckpZ5lnxI8q1LiYRyvk17-wM3ygmDICH6tJef1qpfOzK2vyN1a-yKCuZ_QwMePeA/s400/3.jpg
c. Hormon yang dihasilkan intermediet hipofisis
No.
Hormon
Prinsip kerja
1
Melanocyte stimulating hormon (MSH)
Mempengaruhi warna kulit individu






2. Kelenjar Tiroid (kelenjar gondok)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB0FGd8U6OW3CQ0RG738SQ7bptVCSLWZKselMr5VCwiQRA6tyWCJMus0oTuQhs8QNeRvlX1OUCuIZcj3sFBUgMP4lWTY3m58UO9iWxBQSNe_jmRkO9QE4ThwEBrvLeAz6WGhK4SaEy9eE/s400/Sistem+hormon+BLOGimage_Image_4.bmp
                                    gambar anatomi tiroid
Kelenjar  tiroid adalah kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus.Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan Triiodontironin (T3).Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.
No.
Hormon
Prinsip kerja
1
Tiroksin
Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan system saraf
2.
Triiodontironin
Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan sistem saraf
3.
Kalsitonin
Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.

Regulasi Hormon Tiroid :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik6nsWhYr9AvtOS9RtViUN3biJpK_kV5jqczkreHS3VwGVjHSQXYwW0WhRFBhA2q3dsS3fwM9a_2hJeVo6U-xnR6PK_03ZbYsTp1xVKWi8SKsmjSipE2Y1ND5dYQX4yCvdQWdLp_To81A/s400/4.jpg
Hipotalamus mensekresi TRH (hormon pembebas TRH) yang merangsang pituitari anterior untuk mensekresi TSH (hormon perangsang tiroid). Ketika TSH berikatan dengan reseptor spesifik di kelenjar tiroid terjadi pembebasan T3 dan T4. Kadar T3 dan T4 yang tinggi, dan TSH dalam darah akan menghambat sekresi TRH oleh hipotalamus. Kadar hormon tiroid yang tinggi bisa menghambat sekresi TSH oleh pituitari anterior. Sistem umpan balik hipotalamus-pituitari anterior-kelenjar tiroid menjelaskan mengapa defisiensi iodin menyebabkan penyakit gondok. Apabila iodin tidak mencukupi, kelenjar tiroid tidak dapat mensintesis T3 atau T4 dalam jumlah mencukupi. Dengan demikian pituitari akan terus mensekresi TSH, dan menyebabkan pembesaran tiroid.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpIMbb14Te70oNEa3QNxTilSSc5ri0sLOhM6-9BF2_o6iZCBsHxwqWWHtHl8Ngw4M0TfinkQrfZo5jYdzasYt6NUukl4OrO-670WoSBips1iAqyNB0vygChUfXkiprUtkm_p8cUL6J0mU/s400/5.jpg
Salah satu keadaan yang diakibatkan kerusakan kelenjar tiroid adalah penyakit Grave. Keadaan ini menyebabkan mata membengkak (kiri). Gondok adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh pembesaran kelenjar tiroid (kanan).
Jenis penyakit tiroid yang utama:
a)      Hipertiroidisme / Tirotoksikosis
b)      Hipotiroidisme
Hyperthyroidism / thyrotoxicosis, hormon tiroid T3 dan T4 didapati lebih tinggi daripada orang biasa. Antara penyebab penyakit ini ialah :
  • Grave's disease. Antibodi di dalam badan menyebabkan tiroid membesar dan mengeluarkan lebih hormon. orang yang menghidapi penyakit ini mengeluarkan hormon berlebihan
  • Thyroiditis (tiroid bengkak).
  • Toxic nodule goitre. Terlalu banyak iodin di dalam makanan


Tanda-tanda orang yang menghidapi hipertiroidisme:
  • Bengkak di leher
  • Degupan jantung bertambah, sentiasa berdebar-debar
  • Gementar dan gelisah,
  • Haid tidak teratur, kurang atau tidak datang
  • Kesuburan turun
  • Mata menjadi besar (bulging)
  • Kejang otot
  • Oesteoporosis
  • Pengeluaran keringat banyak,
  • Suhu badan naik,
  • Rambut rontok
  • Sulit bernafas
  • Susah tidur
  • Tekanan darah naik
  • Turun berat badan walaupun selera naik
  • Lemah
3.  Kelenjar Paratiroid (kelenjar anak ginjal)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8sEX0qlHOV2sjXgtSSBE3ropsVLjMJGRABJHZ-7VtEYdEMmdqCjENfUmm4lE7m_OMpIKGSQiwWXpphjxjcJZ9ERRoU-thSXnc4kxkVbIw0wZR3BMBMZVhGGmrWmRAr6XEJmxyDhXxj73A/s400/parat.jpg
            Hormone paratiroid (PTH) merupakan regulator mayor homeostatis serum kalsium dan fosfat. PTH baru disekresi jika terdapat penurunan serum kalsium. PTH merupakan hormone peptide yang tersusun atas 84 asam amino yang disekresikan oleh kelenjar paratiroid.
             Pada kelenjar paratiroid terdapat sensor Ca2+ yang meregulasi sintesis PTH dan sekresinya dalam responnya terhadap perubahan kadar kalsium yang terionisasi dalam konsentrasi plasma. Saat kadar kalsium meningkat, kalsium yang banyak terikat dengan reseptor membrane pada sel di kelenjar paratiroid akan menghambat sintesis PTH dan sekresi dari PTH .Sebaliknya jika kadar kalsium turun -- kalsium yang berikatan dengan CaR (Calcium Receptor) akan turun -- meningkatkan sintesis dan sekresi dari PTH. Efek dari PTH terutama dalam mengembalikan kadar kalsium yang turun menjadi normal antara lain:
1. Secara cepat dan langsung mempengaruhi ginjal untuk mereabsorpsi kalsium pada tubulus distal dan lengkung Henle asending tebal sehingga dengan cepat meningkatkan kadar kalsium serum.
2. Secara tidak langsung mempengaruhi usus untuk mengabsorpsi secara cepat ion-ion kalsium dengan jalan PTH mempengaruhi ginkal untuk meningkatkan sintesis 1,25-(OH)2D, merupakan calcitriol (bentuk aktif dari Vitamin D), yang akan menstimulasi usus halus untuk mengabsorpsi kalsium dan fosfat dengan cepat.
3. PTH secara langsung menginhibisi osteoblas untuk membentuk tulang. Selain itu dikarenakan penurunan kadar calcitonin yang berperan menghambat kerja osteoklas, terjadi peningkatan aktivitas dari osteoklast dalam memecah tulang dan melepaskan kalsium tulang ke dalam darah sehingga akan meningkatkan kadar kalsium menjadi normal.
            Kelenjar ini terdiri dari 4 bentukan kecil yang berwarna kuning kecoklatan, berbentuk ovoid dan melekat pada baian posterior dari kelenjar thyroid.
Sepasang dari kelenjar ini menempati kutub atas dari kelenjar thyroid dan terbungkus oleh fascia yang sama dengan fascia kelenjar thyroid.
            Sedang sepasang kelenjar lainnya biasanya menempati kutub bawah kelenjar thyroid, tetapi letaknya bisa di dalam atau di luar fascia kelenjar thyroid.
Masing-masing kelenjar ini terbungkus oleh kapsul jaringan ikat kendor yang kaya dengan pembuluh darah, dan kapsul ini memebentuk septa yang masuk ke dalam kelenjar.

Kelenjar ini tersusun dari 2 macam sel :
1. Chieff cell (principal cell) :
     Sel ini sudah ada sejak lahir dan akan terus bertahan, dan merupakan sel yang terbanyak dalam kelenjar ini.
     Ukuran sel ini kecil dengan inti di tengah, dan sitoplasma bersifat sedikit asidofilik, sehingga dengan pewarnaan H.E tampak berwarna merah muda. Tetapi kadang-kadang ada beberapa sel yang sitoplasmanya lebih pucat karena mengandung banyak glikogen, tetapi sebaian lain mempunyai sitoplasma lebih gelap karena glikogennya hanya sedikit.
     Sel ini mengandung granula yang diduga menghasilkan parathyroid hormon (parath hormone)
2. Oxyphiel cell
     Sel ini timbulny mulai umur sekitar 7 tahun atau pada saat pubertas.
     Terdiri dari sel yang ukurannya lebih besar dari chief sel, tersebar diantara chief cell tersebut dan sitoplasmanya merah muda pucat.
     Fungsi sel ini belum diketahui.

Pada anak-anak, kelenjar ini penuh dengan sel, tetapi pada keadaan dewasa akan timbul jaringan lemak di dalam jaringan ikat dan tersebar di antara sel-sel tersebut.
Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah:
  1. mengatur metabilisme fosfor
  2. mengatur kadar kalsium darah
4.  Kelenjar Timus
http://www.majalah-farmacia.com/images/articles/m/0811.31b.jpg
Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.
5. Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3f/Gray1183.png/300px-Gray1183.png
Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh, di sisi anteriosuperior (depan-atas) ginjal. Pada manusia, kelenjar adrenal terletak sejajar dengan tulang punggung thorax ke-12 dan mendapatkan suplai darah dari arteri adrenalis. Tiap kelenjar berbobot sekitar 4 gram.[1]
Secara histologis, terbagi atas dua bagian yaitu medula dan korteks. Bagian korteks berbobot sekitar 90% [[massa] kelenjar, pada orang dewasa bagian ini diklasifikasi lebih lanjut menjadi tiga lapisan zona: zona glomerulosa, zona fasikulata dan zona retikularis. Tiap zona menghasilkan hormon steroid masing-masing :
*       Zona glomerulosa
o    kolesterol → pregnenolon → progesteron → 11-deoksikortikosteron → CORT → aldosteron
*       Zona fasikulata
o    kolesterolpregnenolon → 17-OH pregnenolon → 17-OH progesteron → 11-deoksikortisolkortisol
o    kolesterol → pregnenolon → progesteron → 11-deoksikortikosteronCORT
*       Zona retikularis
o    kolesterol → pregnenolon → 17-OH pregnenolon → DHEAandrostenedion
o    kolesterol → pregnenolon → 17-OH pregnenolon → DHEADHEA-S
Zona yang keempat disebut zona fetal yang terdapat hanya sepanjang masa tumbuh kembang. Oleh karena enzim 17α-hydroxylase (CYP 17) tidak terdapat pada lapisan korteks terluar, hormon kortisol dan androgen tidak dapat disintesis pada bagian korteks. Steroid dan produk sampingan lain seperti lipid hidroperoksida dilepaskan ke dalam sirkulasi adrenal melalui pembuluh darah dan menghambat beberapa enzim penting sehingga, misalnya hormon aldosteron tidak dapat disintesis pada zona di bawah zona glomerulosa, dan 17-OH progesteron tidak dapat dikonversi menjadi kortisol pada zona retikularis, namun dibutuhkan untuk membentuk formasi androgen.
Bagian dalam kelenjar disebut medula mengandung sel kromafin yang merupakan sumber penghasil hormon jenis katekolamin yaitu hormon adrenalin dan norepinefrin, dengan jenjang reaksi yang distimulasi kelenjar hipotalamus sbb:
*       tirosinaDOPAdopaminanorepinefrinadrenalin
Hormon kortisol dari zona fasikulata yang menjadi medulla akan menstimulasi sintesis enzim phenylethanolamine-N-methyltransferase yang mempercepat konversi norepinefrin menjadi adrenalin.
Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :
No.
Hormon
Prinsip kerja
1
Bagian korteks adrenal
a. Mineralokortikoid
b. Glukokortikoid
Mengontol metabolisme ion anorganik
Mengontrol metabolisme glukosa
2
Bagian Medula Adrenal
Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin
Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam hal berikut :
a. dilatasi bronkiolus
b. vasokonstriksi pada arteri
c. vasodilatasi pembuluh darah otak dan otot
d. mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin mengatur kadar gula darah


Regulasi hormon korteks adrenal
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqh8orfzkVcbY1Nic0rZQMiL90sOa3UeerROewI2JkzsugXc0dmwcaG3gEqibrDtqYyoE2sTOltH4qYSrL74X2Sw_sADyFPaeCUdtu2_NyPCnSRevJBlmBCEiuK8gdj_slCH1rKEiHIbs/s400/Sistem+hormon+BLOGimage_Image_8.jpg
Regulasi hormon medulla adrenal :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw60VXqv0CltZm0cUuPJaO40YHUkAyFRm-dxy9je3bEDz4nBEbIYfBIUYPW0sX8s3S4t8EcBG9BrQdfJvSMXli4BRTbFuThE2o75pPhYp9WnQ9YE4TAiMmJkdd2ODYhZAEkbORT6ZweEg/s400/Sistem+hormon+BLOGimage_Image_9.jpg
Stimulus yang mencekam menyebabkan hipotalamus mengaktifkan medula adrenal melalui impuls saraf dan korteks adrenal melalui sinyal hormonal. Medulla adrenal memperantarai respons jangka pendek terhadap stress dengan cara mensekresikan hormon katekolamin yaitu efinefrin dan norefinefrin. Korteks adrenal mengontrol respon yang berlangsung lebih lama dengan cara mensekresikan hormone steroid.
6. Kelenjar Pankreas (Langerhans)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNU8ekvMAB6EndMgmEjde6tczt0r8KMcIvkmDRWTBoiEq-ninUI4GAeffa5ikQJQ3cZUL9jmth_ZTIfl3W9nertUbwQyjiTikSiujSZ8V7OPqM5_cE48uurY9fiX3iiy-sHVF3c2zrk0U/s400/Sistem+hormon+BLOGimage_Image_10.jpg
gambar anatomi kelenjar pankreas


Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau – pulau langerhans.Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus membrane sel.Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan.Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis).Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk mensekresikan insulin. Sebaliknya glukogen bekerja secara berlawanan terhadap insulin.




Pengaturan kadar gula darah

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHICKAcq9K8KFOK-SB47dFzUSqrhcWjG2I2q5JEiLttlEHCmf4UZkXZBhBEROpeEXgzIGaiozYxNjY722pN3Z0oGAH_4zUjvBInwf-E_rwYdvP09jRIYHBjpLrbyInaDV4nADn48GAaRo/s400/Sistem+hormon+BLOGimage_Image_11.jpg
Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia) merangsang pankreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel – sel targetnya untuk mengambil kelebihan glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan atau ketika konsentrasi glukosa turun dibawah titik pasang, maka pancreas akan merespons dengan cara mensekresikan glukagon, yang mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah.
7. Kelenjar Kelamin
a. Ovarium
 Kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone.Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH.Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi.
Regulasi hormon betina
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj3wRPG-Ga1LKTfPfA8jho2e2AYUbuGnFHxoTtra2a9DYY6wx_LMNT3qfih15QDE7PntEm1JVBDmoRQtx6jsrXPmHc2GJNsPz1iWsgBBZoVLvOwBWyV8qsXI523EOvQsSPM20qvK3pae4/s400/Sistem+hormon+BLOGimage_Image_14.jpg


b. Testis
Testis pada mammalian terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus.Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara.Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior.

Regulasi hormone jantan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitj-uwTqjP0ZVSRdyK0zc6DvSrp7UOzqpAUHUXAqvLWBhPvBEr3y89wNecMdJiy-A9cfzEeFuixmVaEfokcY9kpOPucyrC2kCv5DHUnc9LLUJ5SevtULVrmHliDH7ETpTGhK5z3j3PPdE/s400/Sistem+hormon+BLOGimage_Image_15.jpg
Sewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi gonadotrofin, yaitu hormone FSH dan LH. Sekresi kedua hormone ini dipengaruhi oleh GnRF (Gonadotropin Releasing Factor) yang berasal dari hipotalamus.
8. Kelenjar Pada Usus Dan Lambung
http://118.98.221.33/file_storage/materi_pokok/MP_245/zip/MP_245_files/hal02.jpg
Pada dinding usus dan lambung terdapat kelenjar yang menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi merangsang sekresi getah lambung. Sedangkan pada usus terdapat kelenjar yang menghasilkan hormon sekretin dan kolesistokinin. Hormone sekretin berfungsi merangsang pancreas untuk mensekresi bikarbonat dan kantong empedu untuk mengeluarkan getah empedu. Kolesistokinin berfungsi merangsang pancreas untuk mensekresi enzim- enzim pencernaan dan merangsang sekresi getah empedu.

Kelainan – Kelainan Akibat Kelebihan atau Kekurangan Hormon
No.
Kelenjar
Hormon yang dihasilkan
Gangguan / kelainan
Ciri - ciri
1
Hipofisis
Kekurangan hormon (hiposekresi) hormon pertumbuhan (growth hormone)
Dwarfisme
Penderita tampak bertubuh pendek (hanya sekitar satu meter atau bahkan kurang) tapi tetap memiliki proporsi tubuh yang normal
Kelebihan hormon (hipersekresi) hormon pertumbuhan (growth hormone)
Gigantisme (giantism)
Terjadi pada masa kanak – kanak, dimana terjadi pertumbuhan berlebihan bahkan dapat sampai mencapai 8 kaki
Akromegali
Terjadi pada saat dewasa, penderita mengalami pembesaran tulang rahang dan wajah. Kulit bertambah tebal, diikuti gangguan akibat penekanan saraf oleh massa tulang yang bertambah
2.
Tiroid
Hipersekresi hormone tiroksin
(Hipertiroidisme)
Grave’s disease/ morbus basedow
Penderita ini mengalami metabolisme yang amat meningkat; penderita cenderung bertambah kurus walaupun disaat yang sama penderita memiliki nafsu makan yang meningkat . Keringat berlebihan, denyut nadi yang cepat, tidak tahan panas dan kelemahan badan. Dapat juga ditemukan penonjolan bola mata (exophtalmus)
Hiposekresi hormon tiroid (Hipotiroidisme)
Kretinisme (Kerdil)
Terjadi pada masa kanak – kanak, cirinya penderita tidak dapat mencapai pertumbuhan fisik dan mental yang normal
Mix Oedema (Miksedema)
Terjadi pada orang dewasa, cirinya laju metabolisme rendah, berat badan berlebihan, bentuk badan menjadi kasar, dan rambut rontok
3
Paratiroid
Hipersekresi hormon paratiroid
Hiperparathormon
Kelainan pada tulang seperti tulang rapuh, bentuk abnormal dan mudah patah. Kelebihan kalsium yang diekskresikan dalam air seni bersama ion fosfat dapat menyebabkan batu ginjal
Hiposekresi hormon paratiroid
Hipoparathormon
Terjadi gejala kekejangan otot (tetani)
4
Pankreas
Hiposekresi hormon insulin
Diabetes tipe I
Penyakit ini sepenuhnya bergantung dengan insulin, penyakit ini sering didapatkan pada anak-anak atau dewasa muda. Pengobatan dengan mengganti insulin sesuai dengan jumlah yang diperlukan
Diabetes tipe 2
pada penyakit ini insulin diproduksi dalam jumlah memadai tetapi terdapat gangguan dalam kualitas dan mekanisme kerjanya. Faktor resiko penyakit ini seperti riwayat keluarga dengan Diabetes Mellitus dan obesitas
5
Korteks Adrenal
Hipersekresi hormon kelenjar adrenal
Cushing’s syndrome
penderita mengalami peningkatan tekanan darah, gula darah akibat pengeluaran hormon kortisol yang berlebihan.
Hiposekresi hormon kelenjar adrenal
Addison’s disease
Gejala berupa
· Hipoglikemia (kadar gula dalam darah menurun),
· Gangguan pembentukan glukosa oleh jaring (glukoneogenesis)
· Penurunan kadar glikogen di liver yang menjadi cadangan glukosa dalam tubuh
· Gangguan akibat kekurangan aldosteron seperti pengeluaran natrium dan cairan yang berlebihan di ginjal.
· Dehidrasi,
· Penurunan tekanan darah
· Shock yang dapat menimbulkan kematian, terutama bila tidak ditangani secara cepat.
6
Kelenjar gonad
Hiposekresi hormon kelenjar gonad
-
dapat mengakibatkan gangguan terutama dalam proses reproduksi manusia.







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar