“SISTEM HORMON”
Kata hormon berasal dari kata Yunani, yakni hormone yang artinya pembawa atau pembangkit. Hormone
adalah suatu senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenja tertentu dan
berfungsi mengaktifkan suatu proses fisiologis dalam tubuh. Hormon mengatur aktivitas seperti :
metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan.Hormon mengatur
aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan
perkembangan.Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu,
bulan, dan bahkan beberapa tahun.
Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena
hormon yang dihasilkan tidak dialirkankan melalui suatu saluran tetapi langsung
masuk kedalam pembuluh darah. Hormon dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran
darah ke seluruh tubuh hingga mencapai organ – organ tertentu. Meskipun semua
hormone mengadakan kontak dengan semua jaringan dalam tubuh, namun hanya sel /
jaringan yang mengandung reseptor yang spesifik terhadap hormon tertentu yang
terpengaruh hormon tersebut.
Hormon mempunyai ciri – ciri
sebagai berikut :
- Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel
kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil
- Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target
- Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang
terdapat dalam sel target
- Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus
- Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel
target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
Hubungan Saraf dan hormon
a)
Hormon bekerja atas perintah dari
sistem saraf. Sistem yang mengatur kerjasama antara saraf dan hormon terdapat
pada daerah hipotalamus. Daerah hipotalamus sering disebut daerah
kendali saraf endokrin (neuroendocrine control).
b)
Hormon berfungsi dalam mengatur
homeostasis, metabolisme, reproduksi dan tingkah laku. Homeostasis adalah
pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat
dipertahankan. Contohnya pengendalian tekanan darah, kadar gula dalam darah,
dan kerja jantung
c)
Perbedaan sistem hormon dan sistem
saraf
No.
|
Aspek pembeda
|
Sistem hormon
|
Sistem saraf
|
1
|
Aksi
|
Bersifat lambat
|
Bersifat cepat/segera
|
2
|
Pengaturan
|
Jangka panjang, misalnya
pertumbuhan dan perkembangan
|
Jangka pendek, misalnya denyut
jantung dan kontraksi otot
|
3
|
Sekresi
|
Hormon
|
neurotransmitter
|
4
|
Komunikasi
|
Komunikasi antar neuron melalui
synapsis
|
Komunikasi melalui sistem sirkulasi
|
Kelenjar Endokrin meliputi hipofisis, tiroid, paratiroid,
timus, pankreas, adrenal, ovarium dan testis, perhatikan gambar dibawah ini:
Gambar sistem hormone pada manusia
Macam – macam sistem hormon pada manusia
terbagi atas sebagai berikut :
1.
Kelenjar Hipofisis (pituitary)
Kelenjar ini terletak
pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang baji dan menghasilkan bermacam-macam
hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar
hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
Gambar kelenjar hipofisis :
Pembebasan hormon Adenohipofisis dikontrol oleh
hipotalamus. Sel – sel neurosekresi di hipotalamus mensekresi hormone pembebas
dan hormone penghambat ke dalam jaringan kapiler yang terletak di batang
pituitary. Darah yang mengandung hormone tersebut mengalir melalui pembuluh –
pembuluh portal pendek kedalam jaringan kapiler kedua di dalam pituitary
anterior. Sebagai respon terhadap hormone pembebas spesifik, sel – sel endokrin
di pituitary anterior mensekresikan hormone tertentu ke dalam sirkulasi.
a. Hormon
yang dihasilkan anterior hipofisis :
No.
|
Hormon
|
Prinsip kerja
|
1
|
Hormon Somatrotof
|
Pertumbuhan sel dan anabolisme protein
|
2
|
Hormon Tiroid (TSH)
|
Mengontrol sekresi hormone oleh kelenjar tiroid
|
3
|
Hormon Adrenokortikotropik (ACTH)
|
Mengontrol sekresi beberapa hormone oleh korteks adrenal
|
4
|
Follicle Stimulating Hormon (FSH)
|
a.
Pada wanita : merangsang perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi
estrogen
b.
Pada testis : menstimulasi testis untuk mengstimulasi sperma
|
5
|
Luteinizing hormone (LH)
|
a.
Pada Wanita : bersama dengan estrogen menstimulasi ovulasi dan pembentukan
progesterone oleh korpus luteum
b.
Pada pria : menstimulasi sel – sel interstitial pada testis untuk berkembang
dan menghasilkan testoteron
|
6
|
Prolaktin
|
Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar
susu
|
Sel – sel neurosekresi dalam hipotalamus
mensintesis hormone ADH dan oksitosin. Neurohipofisis membebaskan hormone itu
ke dalam darah, dimana hormone itu bersirkulasi. ADH berikatan dengan sel
target di ginjal, oksitosin berikatan dengan sel target di kelenjar susu dan
uterus.
Regulasi
Hormon anterior hipofisis / Adenohipofisis :
b. Hormon yang
dihasilkan posterior hipofisis :
No.
|
Hormon
|
Prinsip kerja
|
1
|
Oksitosin
|
Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama
proses melahirkan
|
2
|
Hormon ADH
|
Menurunkan volume urine dan meningkatkan
tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah
|
Regulasi hormon posterior hipofisis/neurohipofisis
:
c. Hormon yang
dihasilkan intermediet hipofisis
No.
|
Hormon
|
Prinsip kerja
|
1
|
Melanocyte stimulating hormon (MSH)
|
Mempengaruhi warna kulit individu
|
2. Kelenjar
Tiroid (kelenjar gondok)
gambar anatomi tiroid
Kelenjar tiroid
adalah kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan
terdiri dari dua buah lobus.Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu
tiroksin (T4) dan Triiodontironin (T3).Hormon ini dibuat di folikel jaringan
tiroid dari asam amino (tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium secara aktif
di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium
dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar
gondok hingga 15 kali.
No.
|
Hormon
|
Prinsip kerja
|
1
|
Tiroksin
|
Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan, dan kegiatan system saraf
|
2.
|
Triiodontironin
|
Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan dan kegiatan sistem saraf
|
3.
|
Kalsitonin
|
Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat
absorpsi kalsium oleh tulang.
|
Regulasi Hormon Tiroid :
Hipotalamus
mensekresi TRH (hormon pembebas TRH) yang merangsang pituitari anterior untuk
mensekresi TSH (hormon perangsang tiroid). Ketika TSH berikatan dengan reseptor
spesifik di kelenjar tiroid terjadi pembebasan T3 dan T4. Kadar T3 dan T4 yang
tinggi, dan TSH dalam darah akan menghambat sekresi TRH oleh hipotalamus. Kadar
hormon tiroid yang tinggi bisa menghambat sekresi TSH oleh pituitari anterior.
Sistem umpan balik hipotalamus-pituitari anterior-kelenjar tiroid menjelaskan
mengapa defisiensi iodin menyebabkan penyakit gondok. Apabila iodin tidak
mencukupi, kelenjar tiroid tidak dapat mensintesis T3 atau T4 dalam jumlah
mencukupi. Dengan demikian pituitari akan terus mensekresi TSH, dan menyebabkan
pembesaran tiroid.
Salah satu keadaan yang diakibatkan kerusakan kelenjar
tiroid adalah penyakit Grave. Keadaan ini menyebabkan mata membengkak (kiri).
Gondok adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh pembesaran kelenjar tiroid
(kanan).
Jenis penyakit tiroid yang utama:
a) Hipertiroidisme
/ Tirotoksikosis
b) Hipotiroidisme
Hyperthyroidism / thyrotoxicosis, hormon tiroid
T3 dan T4 didapati lebih tinggi daripada orang biasa. Antara penyebab penyakit
ini ialah :
- Grave's disease. Antibodi
di dalam badan menyebabkan tiroid membesar dan mengeluarkan lebih hormon.
orang yang menghidapi penyakit ini mengeluarkan hormon berlebihan
- Thyroiditis (tiroid
bengkak).
- Toxic nodule goitre. Terlalu
banyak iodin di dalam makanan
Tanda-tanda orang yang menghidapi
hipertiroidisme:
- Bengkak di leher
- Degupan jantung bertambah, sentiasa berdebar-debar
- Gementar dan gelisah,
- Haid tidak teratur, kurang atau tidak datang
- Kesuburan turun
- Mata menjadi besar (bulging)
- Kejang otot
- Oesteoporosis
- Pengeluaran keringat banyak,
- Suhu badan naik,
- Rambut rontok
- Sulit bernafas
- Susah tidur
- Tekanan darah naik
- Turun berat badan walaupun selera naik
- Lemah
3.
Kelenjar Paratiroid (kelenjar
anak ginjal)

Hormone
paratiroid (PTH) merupakan regulator mayor homeostatis serum kalsium dan
fosfat. PTH baru disekresi jika terdapat penurunan serum kalsium. PTH merupakan
hormone peptide yang tersusun atas 84 asam amino yang disekresikan oleh
kelenjar paratiroid.
Pada kelenjar paratiroid terdapat sensor Ca2+
yang meregulasi sintesis PTH dan sekresinya dalam responnya terhadap perubahan
kadar kalsium yang terionisasi dalam konsentrasi plasma. Saat kadar kalsium
meningkat, kalsium yang banyak terikat dengan reseptor membrane pada sel di
kelenjar paratiroid akan menghambat sintesis PTH dan sekresi dari PTH .Sebaliknya
jika kadar kalsium turun -- kalsium yang berikatan dengan CaR (Calcium
Receptor) akan turun -- meningkatkan sintesis dan sekresi dari PTH. Efek dari
PTH terutama dalam mengembalikan kadar kalsium yang turun menjadi normal antara
lain:
1. Secara cepat dan langsung mempengaruhi ginjal untuk mereabsorpsi kalsium pada tubulus distal dan lengkung Henle asending tebal sehingga dengan cepat meningkatkan kadar kalsium serum.
2. Secara tidak langsung mempengaruhi usus untuk mengabsorpsi secara cepat ion-ion kalsium dengan jalan PTH mempengaruhi ginkal untuk meningkatkan sintesis 1,25-(OH)2D, merupakan calcitriol (bentuk aktif dari Vitamin D), yang akan menstimulasi usus halus untuk mengabsorpsi kalsium dan fosfat dengan cepat.
3. PTH secara langsung menginhibisi osteoblas untuk membentuk tulang. Selain itu dikarenakan penurunan kadar calcitonin yang berperan menghambat kerja osteoklas, terjadi peningkatan aktivitas dari osteoklast dalam memecah tulang dan melepaskan kalsium tulang ke dalam darah sehingga akan meningkatkan kadar kalsium menjadi normal.
Kelenjar ini terdiri dari 4 bentukan kecil yang berwarna kuning kecoklatan, berbentuk ovoid dan melekat pada baian posterior dari kelenjar thyroid.
Sepasang dari kelenjar ini menempati kutub atas dari kelenjar thyroid dan terbungkus oleh fascia yang sama dengan fascia kelenjar thyroid.
Sedang sepasang kelenjar lainnya biasanya menempati kutub bawah kelenjar thyroid, tetapi letaknya bisa di dalam atau di luar fascia kelenjar thyroid.
Masing-masing kelenjar ini terbungkus oleh kapsul jaringan ikat kendor yang kaya dengan pembuluh darah, dan kapsul ini memebentuk septa yang masuk ke dalam kelenjar.
Kelenjar ini tersusun dari 2 macam sel :
1. Chieff cell (principal cell) :
Sel ini sudah ada sejak lahir dan akan terus bertahan, dan merupakan sel yang terbanyak dalam kelenjar ini.
Ukuran sel ini kecil dengan inti di tengah, dan sitoplasma bersifat sedikit asidofilik, sehingga dengan pewarnaan H.E tampak berwarna merah muda. Tetapi kadang-kadang ada beberapa sel yang sitoplasmanya lebih pucat karena mengandung banyak glikogen, tetapi sebaian lain mempunyai sitoplasma lebih gelap karena glikogennya hanya sedikit.
Sel ini mengandung granula yang diduga menghasilkan parathyroid hormon (parath hormone)
2. Oxyphiel cell
Sel ini timbulny mulai umur sekitar 7 tahun atau pada saat pubertas.
Terdiri dari sel yang ukurannya lebih besar dari chief sel, tersebar diantara chief cell tersebut dan sitoplasmanya merah muda pucat.
Fungsi sel ini belum diketahui.
Pada anak-anak, kelenjar ini penuh dengan sel, tetapi pada keadaan dewasa akan timbul jaringan lemak di dalam jaringan ikat dan tersebar di antara sel-sel tersebut.
1. Secara cepat dan langsung mempengaruhi ginjal untuk mereabsorpsi kalsium pada tubulus distal dan lengkung Henle asending tebal sehingga dengan cepat meningkatkan kadar kalsium serum.
2. Secara tidak langsung mempengaruhi usus untuk mengabsorpsi secara cepat ion-ion kalsium dengan jalan PTH mempengaruhi ginkal untuk meningkatkan sintesis 1,25-(OH)2D, merupakan calcitriol (bentuk aktif dari Vitamin D), yang akan menstimulasi usus halus untuk mengabsorpsi kalsium dan fosfat dengan cepat.
3. PTH secara langsung menginhibisi osteoblas untuk membentuk tulang. Selain itu dikarenakan penurunan kadar calcitonin yang berperan menghambat kerja osteoklas, terjadi peningkatan aktivitas dari osteoklast dalam memecah tulang dan melepaskan kalsium tulang ke dalam darah sehingga akan meningkatkan kadar kalsium menjadi normal.
Kelenjar ini terdiri dari 4 bentukan kecil yang berwarna kuning kecoklatan, berbentuk ovoid dan melekat pada baian posterior dari kelenjar thyroid.
Sepasang dari kelenjar ini menempati kutub atas dari kelenjar thyroid dan terbungkus oleh fascia yang sama dengan fascia kelenjar thyroid.
Sedang sepasang kelenjar lainnya biasanya menempati kutub bawah kelenjar thyroid, tetapi letaknya bisa di dalam atau di luar fascia kelenjar thyroid.
Masing-masing kelenjar ini terbungkus oleh kapsul jaringan ikat kendor yang kaya dengan pembuluh darah, dan kapsul ini memebentuk septa yang masuk ke dalam kelenjar.
Kelenjar ini tersusun dari 2 macam sel :
1. Chieff cell (principal cell) :
Sel ini sudah ada sejak lahir dan akan terus bertahan, dan merupakan sel yang terbanyak dalam kelenjar ini.
Ukuran sel ini kecil dengan inti di tengah, dan sitoplasma bersifat sedikit asidofilik, sehingga dengan pewarnaan H.E tampak berwarna merah muda. Tetapi kadang-kadang ada beberapa sel yang sitoplasmanya lebih pucat karena mengandung banyak glikogen, tetapi sebaian lain mempunyai sitoplasma lebih gelap karena glikogennya hanya sedikit.
Sel ini mengandung granula yang diduga menghasilkan parathyroid hormon (parath hormone)
2. Oxyphiel cell
Sel ini timbulny mulai umur sekitar 7 tahun atau pada saat pubertas.
Terdiri dari sel yang ukurannya lebih besar dari chief sel, tersebar diantara chief cell tersebut dan sitoplasmanya merah muda pucat.
Fungsi sel ini belum diketahui.
Pada anak-anak, kelenjar ini penuh dengan sel, tetapi pada keadaan dewasa akan timbul jaringan lemak di dalam jaringan ikat dan tersebar di antara sel-sel tersebut.
Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah:
- mengatur metabilisme fosfor
- mengatur kadar kalsium darah
4.
Kelenjar Timus

Terletak di sepanjang rongga trachea di
rongga dada bagian atas.Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.Kelenjar
ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan
setelah dewasa tidak berfungsi lagi.Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk
merangsang limfosit.
5. Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal)
Secara anatomi, kelenjar adrenal
terletak di dalam tubuh, di sisi anteriosuperior (depan-atas) ginjal. Pada manusia, kelenjar adrenal terletak sejajar dengan tulang punggung thorax ke-12 dan mendapatkan suplai darah dari arteri adrenalis. Tiap kelenjar berbobot sekitar 4 gram.[1]
Secara histologis, terbagi atas dua bagian yaitu medula dan korteks.
Bagian korteks berbobot sekitar 90% [[massa] kelenjar, pada orang dewasa bagian
ini diklasifikasi lebih lanjut menjadi tiga lapisan zona: zona glomerulosa,
zona fasikulata dan zona retikularis. Tiap zona menghasilkan hormon steroid masing-masing :
Zona yang keempat disebut zona fetal
yang terdapat hanya sepanjang masa tumbuh kembang. Oleh karena enzim 17α-hydroxylase (CYP 17) tidak terdapat pada
lapisan korteks terluar, hormon kortisol dan androgen tidak dapat disintesis pada bagian korteks. Steroid dan produk sampingan lain seperti lipid hidroperoksida dilepaskan ke dalam sirkulasi adrenal
melalui pembuluh darah dan menghambat beberapa enzim penting sehingga, misalnya
hormon aldosteron tidak dapat disintesis pada zona di bawah zona glomerulosa,
dan 17-OH progesteron tidak dapat dikonversi menjadi kortisol pada zona
retikularis, namun dibutuhkan untuk membentuk formasi androgen.
Bagian dalam kelenjar disebut medula
mengandung sel kromafin yang merupakan
sumber penghasil hormon jenis katekolamin yaitu hormon adrenalin dan norepinefrin, dengan
jenjang reaksi yang distimulasi kelenjar hipotalamus sbb:
Hormon kortisol dari zona fasikulata
yang menjadi medulla akan menstimulasi sintesis enzim phenylethanolamine-N-methyltransferase
yang mempercepat konversi norepinefrin menjadi adrenalin.
Hormon
dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :
No.
|
Hormon
|
Prinsip kerja
|
1
|
Bagian korteks adrenal
a. Mineralokortikoid
b. Glukokortikoid
|
Mengontol metabolisme ion anorganik
Mengontrol metabolisme glukosa
|
2
|
Bagian Medula Adrenal
Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin
|
Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam hal berikut :
a. dilatasi bronkiolus
b. vasokonstriksi pada arteri
c. vasodilatasi pembuluh darah
otak dan otot
d. mengubah glikogen menjadi
glukosa dalam hati
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin mengatur kadar
gula darah
|
Regulasi
hormon korteks adrenal
Regulasi
hormon medulla adrenal :
Stimulus yang mencekam menyebabkan hipotalamus mengaktifkan medula
adrenal melalui impuls saraf dan korteks adrenal melalui sinyal hormonal.
Medulla adrenal memperantarai respons jangka pendek terhadap stress dengan cara
mensekresikan hormon katekolamin yaitu efinefrin dan norefinefrin. Korteks adrenal
mengontrol respon yang berlangsung lebih lama dengan cara mensekresikan hormone
steroid.
6. Kelenjar
Pankreas (Langerhans)
gambar
anatomi kelenjar pankreas
Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak
pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau – pulau langerhans.Kelenjar
pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin mempermudah gerakan
glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus membrane sel.Di dalam
otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan.Di sel hati,
insulin mempercepat proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan pembentukan
lemak (lipogenesis).Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan
untuk mensekresikan insulin. Sebaliknya glukogen bekerja secara berlawanan
terhadap insulin.
Pengaturan
kadar gula darah
Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar
90mg/100ml pada manusia) merangsang pankreas untuk mensekresi insulin, yang
memicu sel – sel targetnya untuk mengambil kelebihan glukosa dari darah. Ketika
kelebihan itu telah dikeluarkan atau ketika konsentrasi glukosa turun dibawah
titik pasang, maka pancreas akan merespons dengan cara mensekresikan glukagon,
yang mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah.
7. Kelenjar Kelamin
a. Ovarium
Kelenjar kelamin wanita yang berfungsi
menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone.Sekresi
estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH.Estrogen
berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada
wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi
halus.Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.Progesteron
berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah
dibuahi.
Regulasi
hormon betina
b. Testis
Testis pada mammalian terdiri dari tubulus yang dilapisi
oleh sel – sel benih (sel germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus
seminiferus.Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang
pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin
pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya
suara.Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh
hipofisis bagian anterior.
Regulasi
hormone jantan
Sewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi
gonadotrofin, yaitu hormone FSH dan LH. Sekresi kedua hormone ini dipengaruhi
oleh GnRF (Gonadotropin Releasing Factor) yang berasal dari hipotalamus.
8. Kelenjar Pada Usus Dan Lambung

Pada dinding usus dan lambung terdapat kelenjar yang
menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi merangsang sekresi getah lambung.
Sedangkan pada usus terdapat kelenjar yang menghasilkan hormon sekretin dan
kolesistokinin. Hormone sekretin berfungsi merangsang pancreas untuk mensekresi
bikarbonat dan kantong empedu untuk mengeluarkan getah empedu. Kolesistokinin
berfungsi merangsang pancreas untuk mensekresi enzim- enzim pencernaan dan
merangsang sekresi getah empedu.
Kelainan – Kelainan Akibat Kelebihan atau Kekurangan Hormon
No.
|
Kelenjar
|
Hormon yang dihasilkan
|
Gangguan / kelainan
|
Ciri - ciri
|
1
|
Hipofisis
|
Kekurangan
hormon (hiposekresi) hormon pertumbuhan (growth hormone)
|
Dwarfisme
|
Penderita tampak bertubuh pendek (hanya
sekitar satu meter atau bahkan kurang) tapi tetap memiliki proporsi tubuh
yang normal
|
Kelebihan
hormon (hipersekresi) hormon pertumbuhan (growth
hormone)
|
Gigantisme (giantism)
|
Terjadi
pada masa kanak – kanak, dimana terjadi
pertumbuhan berlebihan bahkan dapat sampai mencapai 8 kaki
|
||
Akromegali
|
Terjadi
pada saat dewasa, penderita mengalami pembesaran tulang
rahang dan wajah. Kulit bertambah tebal, diikuti gangguan akibat penekanan
saraf oleh massa tulang yang bertambah
|
|||
2.
|
Tiroid
|
Hipersekresi
hormone tiroksin
(Hipertiroidisme)
|
Grave’s disease/ morbus
basedow
|
Penderita ini mengalami metabolisme yang
amat meningkat; penderita cenderung bertambah kurus walaupun disaat yang sama
penderita memiliki nafsu makan yang meningkat . Keringat berlebihan, denyut
nadi yang cepat, tidak tahan panas dan kelemahan badan. Dapat juga ditemukan
penonjolan bola mata (exophtalmus)
|
Hiposekresi
hormon tiroid (Hipotiroidisme)
|
Kretinisme (Kerdil)
|
Terjadi
pada masa kanak – kanak, cirinya penderita tidak dapat mencapai pertumbuhan
fisik dan mental yang normal
|
||
Mix Oedema (Miksedema)
|
Terjadi
pada orang dewasa, cirinya laju metabolisme rendah, berat badan berlebihan,
bentuk badan menjadi kasar, dan rambut rontok
|
|||
3
|
Paratiroid
|
Hipersekresi
hormon paratiroid
|
Hiperparathormon
|
Kelainan
pada tulang seperti tulang rapuh, bentuk abnormal dan mudah patah. Kelebihan
kalsium yang diekskresikan dalam air seni bersama ion fosfat dapat
menyebabkan batu ginjal
|
Hiposekresi
hormon paratiroid
|
Hipoparathormon
|
Terjadi
gejala kekejangan otot (tetani)
|
||
4
|
Pankreas
|
Hiposekresi
hormon insulin
|
Diabetes tipe I
|
Penyakit ini sepenuhnya bergantung dengan
insulin, penyakit ini sering didapatkan pada anak-anak atau dewasa muda.
Pengobatan dengan mengganti insulin sesuai dengan jumlah yang diperlukan
|
Diabetes tipe 2
|
pada penyakit ini insulin diproduksi
dalam jumlah memadai tetapi terdapat gangguan dalam kualitas dan mekanisme
kerjanya. Faktor resiko penyakit ini seperti riwayat keluarga dengan Diabetes
Mellitus dan obesitas
|
|||
5
|
Korteks
Adrenal
|
Hipersekresi
hormon kelenjar adrenal
|
Cushing’s syndrome
|
penderita mengalami peningkatan tekanan
darah, gula darah akibat pengeluaran hormon kortisol yang berlebihan.
|
Hiposekresi
hormon kelenjar adrenal
|
Addison’s disease
|
Gejala berupa
· Hipoglikemia (kadar gula dalam darah
menurun),
· Gangguan pembentukan glukosa oleh jaring
(glukoneogenesis)
· Penurunan kadar glikogen di liver yang
menjadi cadangan glukosa dalam tubuh
· Gangguan akibat kekurangan aldosteron
seperti pengeluaran natrium dan cairan yang berlebihan di ginjal.
· Dehidrasi,
· Penurunan tekanan darah
· Shock yang dapat menimbulkan kematian,
terutama bila tidak ditangani secara cepat.
|
||
6
|
Kelenjar
gonad
|
Hiposekresi
hormon kelenjar gonad
|
-
|
dapat mengakibatkan gangguan terutama
dalam proses reproduksi manusia.
|
0 komentar:
Posting Komentar