UJI KANDUNGAN URINE
I.
TUJUAN
1.1 Untuk
menentukan kadar pH dalam urine pada tiap
– tiap siswa.
1.2 Untuk
mengetahui kandungan glukosa dalam urine.
1.3 Untuk
mengetahui kandungan protein dalam urine.
II.
TEORI DASAR
2.1
LATAR BELAKANG
Setiap hari tubuh kita
menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh
kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa
dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekresi adalah
proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang
sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon.
sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon.
Pada uji praktikum kali
ini kita lebih khusus membahas tentang alat ekskresi pada ginjal dimana yang
dihasilkan ginjal adalah urin. Urin atau air seni atau air kencing adalah
cairan sisa yang diekskresikan
oleh ginjal yang kemudian akan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh
ginjal dan untuk menjaga homeostasis
cairan tubuh. Dalam mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat
penting, karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi
urin.
Buang
air kecil merupakan suatu hal yang normal namun kenormalan tersebut dapat
menjadi tidak normal apabila urin yang kita keluarkan tidak seperti biasanya.
Mengalami perubahan warna misalnya. Atau merasakan nyeri saat melakukan proses
buang air kecil. Dari contoh tersebut tentu saja terdapat sebab mengapa hal itu
dapat terjadi. Jika hal itu terjadi maka yang perlu kita lakukan adalah dengan
cara melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan pada urin dapat menentukan penyakit apa
yang sedang diderita oleh seeorang. Oleh sebab itu dalam makalah ini kami akan
membahas bagaimana proses pemeriksaan urin, alat-alat yang digunakan dan apa
saja kegunaan urin dalam menentukan diagnosa suatu penyakit.
Dalam praktikum uji urin, peneliti
dapat mengetahui kandungan yang ada dalam urin. Begitu pula dapat mengetahui
zat-zat yang seharusnya tidak terkandung dalam urin. Apabila zat yang
seharusnya tidak terkandung dalam urin itu ada maka kita dapat mengetahui
secara lebih cepat.
2.2 LANDASAN TEORI
Sistem ekresi merupakan sistem
yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat yang sudah tidak diperlukan (zat
sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi tubuh dalam bentuk larutan. Ekresi
terutama berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran senyawa-senyawa nitrogen.
Manusia memiliki organ atau alat-alat
ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa hasil
metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida
(CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu.
Zat sisa
metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan
karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit.
Organ atau alat-alat ekskresi pada
manusia terdiri dari:
1. Paru-paru,
2. Hati,
3. Kulit, dan
4. Ginjal.
PARU-PARU
PARU-PARU
Paru-paru
berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh
tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan
yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.Paru-paru
sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput
yang disebut selaput pleura.
FUNGSI
PARU-PARU
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O).
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses
pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen,
sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh
yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air
dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung
HATI (HEPAR)
Hati
merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di dalam
rongga perut sebelah kanan. Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2 kilogram
pada orang dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri.
Zat
racun yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum
beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol
dari sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama
dengan getah empedu.
FUNGSI HATI
Hati merupakan organ yang sangat penting, berfungsi untuk:
Hati merupakan organ yang sangat penting, berfungsi untuk:
1. Menghasilkan empedu yang berasal
dari perombakan sel darah merah
2. Menetralkan racun yang masuk ke
dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit
3. Mengubah zat gula menjadi
glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan gula
4. Membentuk protein tertentu dan
merombaknya
5. Tempat untuk mengubah pro vitamin
A menjadi vitamin
6. Tempat pembentukan protrombin
yang berperan dalam pembekuan darah
Zat
warna empedu hasil perombakan sel darah merah yang telah rusak tidak langsung
dikeluarkan oleh hati, tetapi dikeluarkan melalui alat pengeluaran lainnya.
Misalnya, akan dibawa oleh darah ke ginjal dan dikeluarkan bersama-sama di
dalam urin.
KULIT
Seluruh
permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut
kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada
di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan
lingkungan sekitar.
FUNGSI KULIT
Fungsi kulit antara lain sebagai
berikut:
- mengeluarkan keringat
- pelindung tubuh
- menyimpan kelebihan lemak
- mengatur suhu tubuh, dan
- tempat pembuatan vitamin D dari
pro vitamin D dengan
bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet
bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet
Proses Pembentukan Keringat
Bila
suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi,
pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak
darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat
berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan
sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar
melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang
keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu
tubuh tetap normal.
GINJAL
Dunia kedokteran biasa menyebutnya ‘ren’ (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus.
Dunia kedokteran biasa menyebutnya ‘ren’ (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus.
FUNGSI GINJAL
1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya
berlebihan
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali)
elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal
4. Menjaga keseimbanganan asam basa
dalam tubuh manusia
5. Menghasilkan zat hormon yang
berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang.
Alat
yang diekskresikan oleh ginjal berupa urine. Pembahasan lebih lanjut tentang
urin akan dijelaskan dalam teori utama berikut.
2.3.
TEORI UTAMA
Sistem
urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi,
menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari
dua ginjal,
dua ureter, kandung
kemih, dua otot sphincter, dan uretra.
Urin atau air seni atau air kencing
adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan
untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan
untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang
menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam
ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar
tubuh melalui uretra. Urin
bersal dari penyaringan darah oleh ginjal yang dialirkan memelaui uretra
selanjutnya dikeluarkan dari tubuh urin. banyak mengandung bebrapa zat seperti
glukosa, garam-garam, asam amino. Urin ditampung dalam kantung urin sampai
sekitar 300 cc .
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis.
Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis.
Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
Proses pembentukan urine meliputi 3 tahap
yaitu :
1.
Tahap penyaringan (filtrasi).
Tahap filtrasi terjadi di badan
Malpighi yang di dalamnya terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat dekat
oleh kapsula Bowman . Proses filtrasi: Ketika darah yang mengandung air, garam,
gula, urea dan zat-zat lain serta sel-sel darah dan molekul protein masuk ke
glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan
komponen-komponen yang tidak dapat larut, melewati pori-pori endotelium kapiler
glomerulus, kecuali sel-sel darah dan molekul protein. Kemudian menuju membran
dasar dan melewati lempeng filtrasi, masuk ke dalam ruang kapsula Bowman. Hasil
filtrasi dari glomerulus dan kapsula Bowman disebut filtrat glomerulus atau
urine primer. Urine primer ini mengandung: air, protein, glukosa, asam amino,
urea dan ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan
tubuh.
2. Tahap
penyerapan kembali (reabsorpsi).
Filtrat glomerulus atau urine primer
mengalami tahap reabsorpsi yang terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal,
dan lengkung Henle. Proses tahap ini dilakukan oleh sel-sel epitelium di
seluruh tubulus ginjal.
Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat
yang direabsorpsi antara lain adalah: glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan
kadar urea menjadi lebih tinggi.
Proses reabsorpsi : mula-mula urine
primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus proksimal, kemudian mulai
direabsorpsi hingga mencapai lengkung Henle. Zat-zat yang direabsorpsi di
sepanjang tubulus ini adalah glukosa, ion Na+, air, dan ion Cl-. Setiba di lengkung Henle, volume filtrat
telah berkurang. Hasil tahap
reabsorpsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urine
sekunder adalah air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi
warna dan bau pada urine. Urine sekunder masuk ke dalam tubulus kontortus
distal dan terjadi lagi penyerapan zat-zat yang tidak digunakan dan kelebihan
air diserap sehingga terbentuk urine.
3. Tahap Pengeluaran (Augmentasi).
Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran
pengumpul (tubulus kolektivas). Dari tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis
renalis, lalu ke ureter menuju kantung kemih (vesika urinaria).
Kantung kemih merupakan tempat
penyimpanan sementara urine. Jika kantung kemih sudah penuh oleh urine, maka
urine harus dikeluarkan dari tubuh, melalui saluran uretra.
Volume urine yang dikeluarkan antara lain
tergantung pada hal-hal berikut:
· Jumlah
air yang diminum.
· Jumlah
garam yang harus dikeluarkan dari darah agar tekanan osmosis tetap.
· Hormon
antidiuretik (Anti Diuretic Hormone = ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofisis di bagian belakang otak.
Secara umum urin berwarna kuning.
Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih), urin kental berwarna kuning
pekat, dan urin baru/segar berwarna kuning jernih. Urin yang didiamkan agak
lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika dibiarkan agak lama
berbau ammonia. Ph urin berkisar antara 4,8 – 7,5 urin akan menjadi lebih asam
jika mengkonsumsi banyak protein,dan urin akan menjadi lebih basa jika
mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urin 1,002 – 1,035.
Volume urin normal per hari adalah
900 – 1200 ml, volume tersebut dipengaruhi banyak faktor diantaranya suhu,
zat-zat diuretika (teh, alcohol, dan kopi), jumlah air minum, hormon ADH, dan
emosi.
Interpretasi warna urin dapat menggambarkan kondisi kesehatan
organ dalam seseorang.
a. Keruh.Kekeruhan pada urin disebabkan adanya partikel padat
pada urin seperti bakteri, sel epithel, lemak, atau Kristal-kristal mineral.
b. Pink, merah muda dan merah. Warna urin seperti ini
biasanya disebabkan oleh efek samping obat-obatan dan makanan tertentu seperti
bluberi dan gula-gula, warna ini juga bisa digunakan sebagai tanda adanya
perdarahan di system urinaria, seperti kanker ginjal, batu ginjal, infeksi
ginjal, atau pembengkakkan kelenjar prostat.
c. Coklat muda seperti warna air teh, warna ini merupakan
indicator adanya kerusakan atau gangguan hati seperti hepatitis atau serosis.
d. Kuning gelap, Warna ini disebabkan banyak mengkonsumsi
vitamin B kompleks yang banyak terdapat dalam minuman berenergi.
Pada umumnya, urine normal berwarna
bening. Akan tetapi warna urinedapat juga berubah-ubah. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi perubahan warnaurine. Faktor yang terpenting adalah kadar air
dalam tubuh kita. Bila warna urine berubah menjadi kuning muda ataupun
kuning tua itu artinya tubuh kita sudah mulaikurang cairan, mungkin asupan yang
kurangan atau aktivitas yang banyak karenacairan tubuh kita paling banyak
dikeluarkan melalui urine dan keringat.
Untuk mencegah supaya warna urine
tidak kuning adalah dengan meminumair putih minimal 8 gelas sehari, ukuran itu
disesuaikan dengan aktivitas kita sehari-hari. Jika memang aktivitas kita
ekstra maka kebutuhan cairan kita juga ekstrasehingga kita harus meminum air
lebih dari biasanya. Perubahan warna urine bisadijadikan paramater bahwa tubuh
kita perlu asupan air. Berikut adalah tingkatanwarna urine beserta
penjelasannya.

a. Hijau : memiliki kadar glukosa sebanyak 1 %
b. Merah : memiliki kadar glukosa sebanyak 1,5 %
c. Orange : memiliki kadar glukosa sebanyak 2 %
d. Kuning : memiliki kadar glukosa sebanyak 5 %
III.
ALAT DAN BAHAN
3.1
ALAT
3.1.1 Tabung reaksi
3.1.2 Rak tabung reaksi
3.1.3 Penjepit tabung reaksi
3.1.4Gelas ukur 100 ml
3.1.5 Indikator universal
3.1.6 Pembakar spiritus
3.1.7 Pipet tetes
3.2
BAHAN
3.2.1 Urine
3.2.2 Larutan benedit
3.2.3 Larutan biuret
3.2.4 Korek api
IV.
WAKTU DAN TEMPAT
4.1 Tempat : Laboratorium biologi SMA Nasional
Makassar
4.2
Waktu : Pukul 08.00 - 09.15 WITA
4.3 Tanggal : Rabu, 30 Mei 2012
V.
LANGKAH KERJA
5.1
LANGKAH KERJA
MENENTUKAN PH
1.
Sediakanlah
1-2 ml urine dan masukkan ke dalam tabung reaksi
2.
Uji
pH urine dengan menggunakan kertas indikator universal, kemudian cocokkan warnanya
dengan standar pH dan catatlah hasilnya.
5.2
LANGKAH KERJA
UJI KANDUNGAN GLUKOSA
1.
Isilah
tabung reaksi dengan urine setinggi 2 ml.
2.
Masukkan
ke dalam tabung reaksi 5 tetes larutan biuret dan biarkan bercampur kira-kira 5
menit.
3.
Amatilah
perubahan yang terjadi pada tabung tersebut dan catat hasilnya.
5.3
LANGKAH KERJA
UJI KANDUNGAN PROTEIN
1.
Isilah
tabung reaksi dengan urine setinggi 2 ml.
2.
Masukkan
ke dalam tabung tersebut 5 tetes larutan benedict.
3.
Panaskan
tabung tersebut dengan membakar spiritus sekitar 2 menit.
4.
Amatilah
pembakaran yang terjadi pada tabung dan catat hasilnya.
VI.
GAMBAR PERCOBAAN


(a)
(b)


( c ) (d)
Keterangan
:
Sampel
urine yang di percobakan pada gambar diatas yaitu:
1. Sampel
urine Rahmat Roofi Jabbar
2.
Sampel urine Rusliadi
3.
Sampel urine Ahmad
Faidi
VII.
DATA PENGAMATAN
6.1 Menguji kadar PH dalam
masing – masing urine.
NAMA
|
KADAR
PH
|
TINGKAT
KEASAMAN
|
Rahmat Roofi J.
|
7
|
Netral
|
Rusliadi
|
7
|
Netral
|
Ahmad Faidi
|
7
|
Netral
|
6.2 Menguji kandungan glukosa
dalam masing – masing urine.
6.3 Menguji kandungan Protein
dalam masing – masing urine.
VIII.
HASIL DAN
PEMBAHASAN DATA PENGAMATAN
IX.
PERTANYAAN DAN
JAWABAN
9.1. PERTANYAAN
1. Berapakah
pH urine ? Apakah arti angka pada pH urine tersebut?
2. Bagaimana
reaksi urine setelah ditetesi larutan Biuret? Apa arti perubahan tersebut?
3. Bagaimana
reaksi urine setelah ditetesi larutan Feling a & b? Apa arti perubahan
tersebut?
9.2. JAWABAN
1. pH yang dimaksud
ialah suatu alat yang digunakan untuk menunjukkan tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.
2. Perubahan warna pada
larutan tersebut menunjukkan larutan
tersebut mengandung glukosa. Reaksi yang terjadi setelah mengalami perubahan
warna, yaitu: urine yang memiliki kandungan glukosa yang banyak maka urine
tersebut akan mengendap begitupula sebaliknya. Apabila urine yang di ujikan
sehat, maka urine tidak akan mengendap. Berikut
arti perubahan yang terjadi:
a. Berwarna Hijau : memiliki kadar glukosa sebanyak 1 %b. Berwarna Merah : memiliki kadar glukosa sebanyak 1,5 %
c. Berwarna Orange : memiliki kadar glukosa sebanyak 2 %
d. Berwarna Kuning : memiliki kadar glukosa sebanyak 5 %
3.
X.
PENUTUP
10.1
KESIMPULAN
10.2
SARAN
10.2.1 Sebaiknya
dalam melakukan percobaan harus hati-hati terutama dalam memanaskan bahan
makanan.
10.2.2 Dalam
melakukan pengamatan harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
10.2.3
Hati-hati
dalam menggunakan alat.
10.2.4 Selalu
menjaga kebersihan laboratorium
10.2.5 Mengembalikan
peralatan yang telah digunakan ke tempat yang telah ditentukan.
XI. DAFTAR PUSTAKA
5 komentar:
minta copy yaa
trimakasih untuk infonya. Ini sangat membantu :)
sama-sama:)
waw ini blog keren banget dibumbuin sama surah-surah . senang kali dengar lantunan ayat2nya :)
Terimakasih, blognya sangat bermanfaat:)
Posting Komentar